94. Best moment

1321 Kata

“Albi sudah sadar, Na.” Febi mengusap lembut kepala Isyana. “Dia baik-baik saja.” Isyana tersenyum dan terharu sekaligus. “Aku ingin ketemu dia,” Sejak mendengar kabar suaminya siuman, Isyana ingin sekali menemuinya. Rasanya begitu rindu, padahal nyaris setiap hari bertemu, tapi sehari kemarin Isyana absen menunggu suaminya, dikarenakan kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Ia tidak diperbolehkan keluar dari tempat tidur, karena kondisinya masih belum stabil. “Tunggu kondisimu membaik ya. Albi juga ingin segera bertemu.” Bahkan saat pertama kali membuka mata, hal pertama yang ditanyakan lelaki itu adalah Isyana. “Sabar, sebentar lagi.” Lanjut Febi. Isyana berusaha untuk tidak egois lagi, hanya karena ingin bertemu suaminya, ia mengabaikan kesehatan dan calon buah hati ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN