Selang beberapa menit setelah kepergian Alea, Albi kembali kedatangan seorang tamu. Tami yang tidak pernah diharapkan kedatangannya. “Aku lihat beritamu di media sosial. Apa yang kamu lakukan, Bi?!” Nada bicaranya terdengar sangat kesal, tapi Albi tidak berniat sedikitpun untuk menjelaskan atau setidaknya membujuk wanita itu untuk tidak marah lagi. Albi memilih mengabaikannya, menatap ke arah televisi walau tidak ada yang menarik tapi setidaknya jauh lebih baik daripada meladeninya. “Lihat, masih dalam tahap proses perceraian dia sudah berpaling. Untuk apa kamu masih memikirkannya sementara dia sudah memulai hubungan baru dengan lelaki lain. Ah,, bukan lelaki lain, tapi mantan kekasihnya dulu.” Albi memejamkan matanya, berharap Christine tidak semakin berlebihan menjelekkan Isyana,

