Malam sudah larut saat Bian pulang, dia tersenyum saat melihat Mumut tertidur di sofa dengan laptop yang masih terbuka di atas meja. Dipandanginya wajah Mumut yang terlelap, begitu damai. Rasanya Bian tak tega mengusiknya, tapi dia juga tidak tega membiarkan Mumut tetap berada di sofa dengan posisinya yang tidak nyaman. Perlahan Bian mendekati Mumut kemudian mencium keningnya setelah itu dengan sangat hati-hati membopong Mumut menuju kamar mereka di lantai atas. Mumut membuka matanya saat merasa ada yang mengangkat tubuhnya. Mumut terkejut saat melihat wajah Bian yang berada dengan dekat dengannya, tubuhnya menempel di d**a Bian yang masih mengenakan stelan jasnya. Mumut mendengar detak jantungnya yang begitu cepat oh tidak bukan hanya detak jantungnya tapi juga detak jantung Bian juga