Dia...?

1910 Kata

Jello sedang duduk di bibir balkon kamarnya, menatap langit malam yang terlihat pekat. Tidak ada bintang dan rembulan yang menghiasi langit malam itu. Dari pagi hingga saat ini langit seolah tidak ingin menampakan keceriaannya. Hujan masih belum turun juga, tapi hawa dingin mulai menyergap seluruh penjuru bumi, menelisik relung-relung hati jiwa yang sedang kosong, lalu berbisik bahwasanya dia mendengar jeritan mereka yang sedang sendiri. Jello sudah menceritakan perihal apa yang terjadi antara dia dan Vanessa pada ayahnya. Tentang Vanessa yang tiba-tiba mundur dari rencana pernikahan mereka yang hanya tinggal menghitung hari. Jello tentu saja tidak mengatakan apa alasan kemunduran Vanessa pada ayahnya, tapi yang pasti laki-laki dengan rambut putih sempurna itu merasa sangat kecewa denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN