POV Semeru Aku tahu, Mama Putik sangat terluka karena lagi-lagi Oma menghinanya. Aku tidak bisa berbuat banyak. Oma yang keras kepala dan juga memiliki hak untuk marah pada Mama membuatku tidak bisa berkutik atas kemarahannya pada Mama. “Kamu, Ru, seharusnya tidak perlu mengizinkan perempuan itu masuk menemui Papamu,” kata Oma setelah Mama pergi. “Oma, saya juga serba salah. Mama kan juga mama saya yang melahirkan saya ke dunia. Bagaimana pun saya harus menghormati beliau meskipun saya juga masih kecewa dengan kesalahannya dulu.” “Halah, kamu ini. Hanya karena embel-embel Ibu, kamu melupakan apa yang sudah dia perbuat ke kamu dan papa kamu. Dia aja bisa lupa sama kamu, waktu enak-enak di hotel sama selingkuhannya, Ru. Kamu harus ingat itu.” Kuputuskan untuk tidak menyahutinya lagi. Me