44. Ada apa?

1827 Kata

Iqbal’s POV Aku memang suami yang tak berguna. Naya terluka, dan aku gagal melindunginya. Saat ini Naya terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Dia belum sadar juga sejak pingsan tadi siang. Kepalanya diperban, beberapa bagian tubuhnya lecet-ecet. Tadi aku hanya sempat mendengarnya teriak satu kali sebelum akhirnya dia tak sadarkan diri ketika berada di gendonganku. Aku memang payah. Benar-benar payah. Padahal aku ada di sampingnya, tetapi aku tak mampu berbuat apa pun karena kejadiannya terlalu cepat dan tiba-tiba. “Iqbal, besok kamu harus ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.” Mas Athar datang dan menepuk pundakku. “CCTV depan kantormu udah cukup untuk bukti. Aku ngecek bareng polisi dan mereka membawa salinannya.” “Aku minta maaf, Mas,” ujarku lirih. Merasa bersalah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN