63. Malaikat Kecil

1725 Kata

Iqbal’s POV Putri kecilku akhirnya lahir ke dunia. Dia selamat, sehat, dan tak kurang suatu apa pun. Aku hampir saja akan menyalahkan diri seumur hidup andai telat lima menit saja. Ketika aku tiba di rumah sakit setelah belasan misscall masuk, Naya sudah ada di ruang persalinan sendirian. Dia langsung menangis begitu melihatku masuk ruangan. Wajahnya pucat, keringat dingin di mana-mana. Aku sempat minta maaf berulang kali, tetapi dia terus bilang tidak apa-apa. Sore tadi, akhirnya aku bisa menemaninya berjuang melahirkan buah hati kami. Hanya butuh kisaran lima menit dari aku masuk sampai bayi kami lahir dan mengeluarkan suara tangis untuk pertama kali. Tangisnya pecah memenuhi ruangan. Ada perasaan lega yang teramat sangat, sampai aku tidak bisa menahan air mataku untuk tidak keluar.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN