Ferry melihat kembali kertas yang ada di tangannya, ini alamat yang di berikan oleh detektif yang ia sewa untuk mencari keberadaan Elsa setelah dia bertemu dengan putrinya beberapa waktu lalu. Rumah dengan desain modern minimalis beserta halaman yang cukup luas membuat rumah itu terlihat nyaman dan ini menjadi tempat bertahun-tahun putrinya tinggal serta tumbuh di sana. Ferry entah kenapa dulu dia tak pernah berpikir setelah kematian Ratih bahwa Frans lah tempat Elsa akan berlindung. Dengan ragu Ferry menekan bel pintu dan terdengar suara pria dari interkom. “Iya, siapa?” Ferry terdiam sesaat saat mendengar suara itu, karena dia sangat mengenalinya. “Halo, siapa di depan?” kembali pertanyaan itu di ulang. “Halo Frans,” ada jeda dalam sahutan Ferry, “Ini aku Ferry.” Tak ada sah