Elsa merasa suasana di ruangan itu terasa sepi, walaupun sesekali dia menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Ferry maupun Jasmine. “Daddy,” panggil Elsa saat melihat Frans berjalan masuk, mendekati Elsa dan langsung mencium pucuk kepala putrinya. “Daddy bawa makanan kesukaanmu,” Frans menunjukkan bungkus yang ada di tangannya. “Baunya harum,” Elsa tersenyum. “Sebentar Daddy siapkan,” Frans berlalu seolah tak melihat keberadaan Ferry atau Jasmine. “Frans,” panggil Ferry. Dan panggilan itu membuat gerakan Frans terhenti saat namanya di sebut. “Terima kasih,” ucap Ferry. “Terima kasih untuk apa?” tanya Frans. “Karena kau mau menjaga dan merawat Elsa untukku,” ujar Ferry dan Frans membalikkan badannya kemudian memandang pada Ferry dengan tatapan tajam. “Aku tak melakukan it