"Oya?" Tata mendelik. Dia perlahan bangkit dari rebahnya menuju pintu kamar, sedikit mendorongnya agar tertutup, tapi tidak rapat. Setelahnya, dia tidak lagi duduk di atas tempat tidur, melainkan di atas kursi depan meja riasnya. Tata mulai serius. "Trus apa katanya, Ma? Gimana Mama bisa tau kalo dia kenal Farid?" tanya Tata. Ada tawa kecil dari kota Paris. "Kamu cemburu? Duh Mama lupa kalo kamu sedang hamil." "Mama gitu deh. Kan Rena pingin tau." "Tadi kayaknya kamu nggak mau tau tentang pernikahan Tris. Tadi bilangnya Alors pourquoi tu me l'as dit? Haha. Rena ... Mama jadi kangen cubit kamu." Tata cemberut. Kenapa Mamanya kali ini jadi usil? Ada apa gerangan? "Iya deh. Trus?" "Mau tau kabar jelek sekarang?" "Okay." "Kabar baiknya itu belum Mama jelaskan secara detail." "Maksu