Farid mendelik. "Ck..., ya. Nyaman," decaknya. Lalu menghela napas seperti ada yang mengganjal di alam pikirannya. Dia tahu ibunya tidak sepenuhnya menyukai kedekatan dirinya dengan Ayu. "Ibu tau Bu Hanin suka sama kamu. Guntur, kakakmu, juga mendukung kalian bisa berdua." Farid meraih tali pengikat rambutnya dari pergelangan tangannya. Dia ikat rambutnya seolah-olah ingin mendengar kata-kata bijak dari ibunya selanjutnya dengan seksama. "Kalo menurut ibu Ayu itu lebih baik disayang seperti kamu disayang Nayra." Farid menggerak-gerakkan jari jemari panjangnya. "Rasanya lebih indah begitu. Bagaimanapun kamu itu pamannya. Nggak tau ibu merasa kurang pantas saja jika seandainya kamu berduaan dengan Ayu. Meski dia cantik, ayu, manja, penurut, tapi dia kemenakanmu." Bu Ola kembali mengun