Akhir Diam

1050 Kata

Kini Wen yang mulai gusar. Sikapnya menunjukkan bahwa dia tidak nyaman berbicara dengan Tata. Apalagi melihat perawakan Tata yang sangat maskulin, tato di sekujur punggung dan lehernya lumayan membuatnya bergidik. Juga tindik-tindik yang menghiasi wajah Tata. Tata menyadari sikapnya mungkin sedikit berlebihan. Akhirnya dia bangkit dari duduknya. "I met him yesterday. He gave the presentation in the class. Got an overwhelming respond from the class." Tata kembali duduk, menatap Wen dengan seksama. "Your husband is an idol. I like him. They do too," lanjut Wen yang mulai tampak tenang. Sesekali matanya tertuju ke perut Tata. Tata meneguk ludahnya. Sebentar dia melirik ke arah teman-teman Wen yang masih duduk-duduk tak jauh dari posisinya. Tampak mereka sesekali mengamati dirinya dan W

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN