"Mau menikah dengan Tristan siapapun silakan. Tapi jangan bawa-bawa suamiku dong." "Mau ngapain?" tanya Farid. Tata terlihat memainkan jari-jarinya di atas layar ponsel dengan gerak cepat. "Telpon Tristan." "Udah, Re. Nggak baik." "Aku mau ngucapin selamat. Sekalian ngasih peringatan ke calon istrinya jangan sombong dan meremehkan Mas lagi." "Udah, Sayang. Please. Ingat baby. Aku juga nggak merasakan diremehkan kok." Farid pasrah. Tata sepertinya tetap menghubungi Tristan. Duh, begini ternyata perempuan sedang hamil muda, batin Farid sedikit menyesalkan pembicaraan antara Lizett dan anaknya. "Tataaaa..." "Hai, pa kabar, Tris?" "Baik. Kamu?" "Sama. Gue langsung aja ya. Selamat yaaa. Akhirnya lu dapet jodoh juga." "Oh. Haha. Sampe juga ke Caen." "Iya dong. Mama gue laporan. Baru