Dua hari kemudian…, Nayra yang tubuhnya hanya berbalut handuk putih dan kepala yang terlilit handuk, duduk dengan santai di depan kaca rias. Wajahnya terlihat was-was saat sedang ingin menghubungi seseorang lewat ponselnya. “Halo, Mbok… Duh. Lama banget angkat teleponku.” Ternyata Nayra menghubungi Mbok Min. “Halo, Nay. Ih. Aku sibuk. Eh, bukannya nggak boleh telepon-telepon ini?” ujar Mbok Min dari ujung sana. “Pak Guntur Lagi cari makan di luar.” “Duh…, laper ta? Habis hoho hihi ya? Hayo…” “Aih, Mbok. Gimana kabar Mbok dan Bu Sari?” “Oalaaaah…, kangen aku to, Nay? Ih pingin tak cubit pipimu.” “Ih. Jawab dong, Mbok. Cepetan. Ntar keburu datang suamiku…,” “Baik, Nay. Bu Sar juga baik…” “Ayu, Mbok? Ada kabar dia nggak? Kok aku telepon dia barusan nggak diangkat-angkat.” Terdengar