Darko menyeka sudut matanya dan menatap Amanda yang tertunduk sambil menangis dalam diam. Darko mengangkat dagu Amanda dan menyeka airmatanya. "Apa kau bersedia untuk menjadi pelengkap kehidupanku? Menjadi penyempurna diriku yang terlihat kuat tapi rapuh ini? Aku mencintaimu... sangat!" ucap Darko. Amanda mencium bibir Darko tanpa permisi dan aba-aba membuat pria itu terkejut. Darko membalas ciuman itu tidak menggebu, tidak diliputi nafsu, ciuman yang mengisyaratkan ketulusan, kasih sayang dan rasa rindu. Keduanya hanyut dan tenggelam terbawa suasana. Ciuman yang awalnya hanya biasa, perlahan mulai tidak terkontrol. Hal yang Amanda takutkan sedari awal ketika bertemu Darko kembali, yaitu menyerahkan dirinya sepenuhnya di bawah kuasa pria miskin ekspresi itu. "Can we..." Amanda menyel