Prasetya termasuk laki-laki yang ulet dalam bekerja. Ia pintar membaca situasi dalam mencari klien. Mana yang bisa menghasilkan mana yang tidak. Itulah, ia pun tak main-main dalam menerima karyawan. Anton salah satu karyawan terbaiknya dalam segala suasana, pun sudah ia anggap sebagai adik sendiri, karena selain pintar dalam mencari solusi, Anton pun pintar dalam menghadapi ibunya. Ibunya Pras maksudnya. Kali ini anggap Pras gagal dalam berbisnis. Kejadian tadi pagi yang ia pikir hanya masalah kecil, ternyata berimbas kemana-mana, terlebih ke kerja sama yang nilainya fantastis. Pras jelas kalang kabut ketika sampai di lantai meeting yang ia tinggalkan tadi, klien terbesarnya memilih untuk membatalkan kerja sama. "Maaf Pak Ricardo, saya ada masalah sedikit yang harus saya selesaikan. Tap