Ada yang berbeda di rumah Nurul malam ini. Selain penampilannya yang lain dari biasa. Biasa ia makan malam hanya sendiri dan dengan menu seadanya. Seadanya dalam arti kata, hanya beli pakai pesenan online, sambil menonton acara drama di televisi yang membuat air matanya mengalir deras. Entah menangis karena terlalu hanyut akan alur film yang ia tonton, atau karena ikutan menangisi nasibnya. Hanya Nurul dan Tuhan yang tahu. Sungguh, tinggal seatap dengan suami yang membawa istri pertamanya yang tak lain adalah madu Nurul, memang menyiksa. Tapi lebih menyiksa lagi ketika menyadari seharusnya bukan begini nasib pengantin baru. Bayangan akan suasana romantis yang akan ia lalui semua musnah. Seolah ia adalah wanita yang sama sekali tak layak untuk dicintai. Menyingkirkan semua masalah p