Sekitar satu tahun lalu begitu Azuraa pergi dari rumah, Malik dan Sari beserta Ningrum pindah ke sana. Terlihat bahagia dengan sisa uang yang ada, mereka berfoya-foya tanpa memikirkan hari esok. Seiring waktu, kehamilan Sari pun semakin membesar. Hanya saja dia harus kehilangan bayinya ketika … “Mas!” Malik yang tengah asyik terengah menghentak pinggulnya dari belakang, hanya mengerang keenakan. Dia mengira jika Sari berteriak saking menikmati posisi bercinta mereka yang seperti ini. “Ah, kau sedang hamil besar pun selalu enak, Sari!” puji Malik sambil menepuk p****t bulat Sari di depan perutnya. Sari justru mengerang semakin keras sambil memegangi perutnya, tumpuan tangannya ambruk dan dia berguling di atas kasur sampai kegiatan bercintanya dengan Malik pun berhenti. “Mas, sakit!”

