Beberapa bulan kemudian … Malik tersenyum puas melihat undangan pernikahannya yang sudah jadi, dia dan calon istri barunya, Hani Widya. “Lihatlah, Zuraa. Aku mendapatkan wanita yang lebih cantik darimu!” batinnya sinis. Dia masih dendam pada Azuraa yang kembali pada Emran dan hidup tenang sampai sekarang. “Sepertinya bagus kalau kau membuat satu undangan khusus untuk mereka, buktikan kalau kau juga bisa sukses dan menjadi kaya raya, Malik!” ucap Ningrum, dia ingin menunjukkan kekayaan mereka pada Azuraa, yang mana dulu mengusir mereka dari rumah lama Azuraa dan Malik. Malik tersenyum lebar, “Ah, ide bagus, Bu. Lalu, kalau mereka datang nanti, aku akan membuat mereka malu dengan sindiran-sindiran pedas tentang perselingkuhan mereka itu!” katanya tertawa licik. Ningrum mengangguk, “Iya

