"Aku tidak pernah membayangkan akan menerima luka sebesar ini darimu, Mas," singkap Azuraa, menatap tajam dua pelaku yang menghancurkan kewarasannya. Sari memandangnya kesal dari bawah, tubuhnya yang kurus masih tersungkur di lantai. "Tapi baiklah, tidak masalah! Setiap orang pasti berubah, begitu juga dirimu," sambung Azuraa yang berusaha maklum. "Kamu mungkin tergoda dan menganggap orang lain bisa lebih baik dariku. Itu mungkin saja terjadi!" Azuraa tidak peduli dipandang menyedihkan karena memarahi Malik sekaligus menangis, yang jelas dia akan mengungkap segala kekecewaan yang dia rasakan. "Hanya saja, katakan padaku, mengapa dari banyaknya pilihan kamu memilih berselingkuh, Mas?" erang Azuraa semakin mengeraskan tangis. "Mengapa mengkhianatiku?!" Malik berlagak tuli, dia hanya fok

