Usai perdebatan serius antara dirinya dan Emran sore itu, Azuraa hanya tinggal di penginapan seorang diri. Atasannya tersebut mendadak hilang kabar dan tidak kembali. Hingga hari berganti, keesokan paginya Azuraa mulai curiga dan bertanya–tanya. Emran yang marah mungkin saja membalas dendam dengan pulang sendirian tanpanya. "Apa dia pulang ke kota?" duga Azuraa yang kebingungan, sejak tadi mondar–mandir seperti gosokan panas. Kekhawatiran bertambah kala nelayan yang menghantarkan dirinya dan Emran ke pulau ini mengatakan juga tidak bertemu Emran seharian. "Awas saja kalau dia benar–benar meninggalkanku!" Azuraa berujar gugup, mengigit bibir bawahnya dengan gelisah. "Aku akan memberinya pelajaran!" Setelah berjam–jam memikirkan cara bagaimana bisa keluar dari tempat itu, Azuraa mulai m

