Azuraa akhirnya sampai di rumah dengan selamat sesuai janji Emran, setelah semua drama yang dia lewati kala diculik oleh sang atasan. Namun entah mengapa, tidak seperti biasa dimana dia akan exited menghampiri Malik suaminya, mendadak ada kesedihan yang tiba–tiba menyelimuti hati Azuraa. Seakan sebagian dirinya tertinggal. "Dasar bodoh!" celanya mengumpat kasar. Masih melamun di teras rumah sembari terus menatap cincin yang pemberian Emran. "Padahal dia bisa bertemu wanita yang jauh lebih baik," imbuh Azuraa bermonolog sedih. "Kenapa malah mau terlibat denganku?" Setetes air mata jatuh dari pipinya tanpa Azuraa sadari. Selalu ada hal yang musti dikorbankan dalam hidup. Karena dia memilih Malik yang telah bersamanya selama ini, maka mau tidak mau Emran harus dilepasnya pergi. Sebagai

