Azuraa kira apa yang Emran katakan hanya bentuk gertakan semata. Permintaan atasan yang memaksanya untuk bekerja hanya karena sedang marah, itu saja. Apalagi selama ini pimpinannya itu tidak pernah benar–benar serius melakuni profesi sebagai seorang CEO tiap kali bersama Azuraa. Sebabnya aneh jika pekerjaan yang Emran maksudkan berhubungan dengan jobsdeck Azuraa sesungguhnya. Mereka lebih sering menghabiskan momen panas bersama, dibandingkan serius menangani urusan yang berkaitan dengan bisnis utama. "Apa–apaan, aku pikir diculik kemari untuk menghabiskan waktu bersama!" gerutu Azura yang malah diminta mengotak–atik file dari Emran. Sedang pria yang tengah diumpati dalam hati itu asik berkelana dan tenggelam di laporan yang ada pada laptopnya. "Sudah saya kirimkan." Emran memberi info

