Penolakan Terkeji.

1140 Kata

"Menikahlah dengan saya, Azuraa." Emran seolah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Perlombaan yang tidak Azuraa sadari akan berakhir membuatnya musti mengabulkan keinginan konyol Emran, menjadi awal dari kepedihan. "Apa Mas sedang melamarku?" jawab Azuraa mencoba tidak terlalu serius. Mengulas senyum, menganggap bahwa tidak ada maksud apapun dari pernyataan yang Emran lontarkan padanya. "Mengecewakan sekali!" sebut Azuraa, "Mas harusnya bisa bersikap lebih romantis, tidak ada bunga atau apapun di sini!" kritiknya diselingi tawa. Wajah yang senantiasa serius itu mendadak jatuh, tertunduk lesu tanpa gairah. Emran diam–diam mengepalkan tangan kuat–kuat, meredam ledakan emosi yang ada. "Ini—tidak serius, 'kan?" bisik Azuraa yang merasa janggal karena Emran tiba–tiba hanya diam. "Aku ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN