“Bu! Bangun!” Azuraa terperanjat kaget dan langsung terbangun dari tidurnya, gelagapan dia membuka mata dan segera bangun. “Astaga! Aku malah tidur!” keluhnya sambil mengusap wajahnya. Rani yang sedang menggendong Zayyan, tersenyum geli. “Cuma sebentar, takutnya malah pulas nanti!” katanya. Azuraa tertawa kecil, dia melihat jam tangannya. “Lima menit, tapi rasanya nikmat sekali!” ucapnya seraya menarik napas panjang, dia termangu mengingat mimpi. Kenapa dia memimpikan Emran? Padahal sudah hampir 2 tahun berlalu dan dia sama sekali tak memikirkan dia selama ini. “Saya tidurkan Zayyan dulu!” bisik Rani, Azuraa mengangguk mengiyakan. Dia tersenyum gemas melihat putranya sudah terlelap di gendongan pengasuhnya itu. Azuraa sendiri segera bersiap, dia tak mau melewatkan acara penting

