Arya bahkan berperan sebagai penanggung jawab di surat administrasi rumah sakit untuk kelahiran Zayyan, oleh karena itu Azuraa merasa berhutang budi begitu besar terhadapnya.
“Terima kasih sudah menolong, aku sangat menghargai semua ini!” ucap Azuraa ketika Arya datang menjenguknya. Lelaki itu bahkan menunggu proses persalinan dengan gelisah di ruang tunggu, begitu yang dikatakan oleh perawat, karena mereka mengira jika Arya adalah suaminya.
Arya justru menatap kagum pada bayi mungil yang tertidur di box bayi, seolah terhipnotis dia berjalan ke sana dan menggendong si bayi dengan kedua tangan kokohnya.
“Dia … luar biasa!” desah Arya dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Azuraa sendiri dibuat terpana, bayangan Emran sekilas berkelebat ketika melihat Arya menggendong bayinya. Tapi lag
