"Ibu darimana?!" sentak Malik, spontan menghentikan kegiatan makannya kala Ningrum bercerita urusan apa yang baru dia selesaikan. Sari dan Ningrum yang sedang berbincang alot sontak terdiam. Kompak menghentikan obrolan. Yang ditanya tak kuasa menatap Malik. Meneguk ludah berulang kali, terlihat tidak mau menatap mata sedikitpun. "Ibu!" Malik berteriak sekali lagi, mulai tak sabaran. "Masih tidak ada yang mau bicara?!" Ningrum mengambil nafas, seakan tengah mengatur kata–kata yang hendak dilontarkan sebagai balasan. "Cukup tau kalau ibu sedang membantumu, Nak," jawabnya pendek. Enteng tapi tersirat makna yang mendalam. "Membantu?" Malik bertambah curiga. Dia yakin benar mendengar nama Azuraa diungkit oleh keduanya. "Baiklah, katakan padaku bagaimana cara Ibu membantuku?" sambungnya

