"Andrew Atmaja!" lirih Tuan Rendra dengan suara pelan. Ada kesedihan di raut wajahnya demi mengingat nama itu disebut lagi. "Di mana dia?" Sebuah pertanyaan yang Arsa bingung bagaimana menjawabnya. Ada senyum miris yang akhirnya terpatri di wajah tuanya yang tadi sempat emosi. "Andrew adalah sahabat Papa ketika kuliah dan awal-awal kami membangun usaha setelah mewarisi perusahaan dari kedua orang tua kami masing-masing." Kemudian mengalirlah cerita dari mulut Tuan Rendra —papa Lara, disaksikan oleh Ny. Arumi dengan raut wajah yang sama, menahan pilu. Setelah kedua sahabat itu sama-sama selesai kuliah S1-nya, mereka diberi beban tugas yang sama dari masing-masing orang tua. Rendra —papa Lara, dengan perusahaan yang bergerak di bidang properti, belajar banyak dari sang ayah —kakek La