"Jadi, apa yang Pak Arsa katakan pada kalian berdua saat dipanggil ke ruangannya tempo hari?" tanya Sabrina pada Tia, saat mereka sudah berada di kantin untuk menikmati makan siang dan waktu istirahat. "Pak Arsa? Tidak salah kamu panggil suami kamu begitu?" bisik Tia seraya tersenyum. "Shut! Aku hanya tidak mau kalau ada yang mendengar pembicaraan kita ini, Tia!" sahutnya. Tia pun kemudian menjauhkan wajahnya dari Sabrina dan meneruskan melahap hidangan santap siangnya hari itu. "Ok. Aku hanya ingin menggodamu, apakah kamu serius memanggil direktur kita itu seperti yang tadi kamu katakan?" tanya Tia dengan sebutir baso di sendok yang kemudian ia masukkan ke dalam mulut. "Iya kalau di kantor." "Kalau di rumah?" tanya Tia iseng. "Sudahlah, Tia. Tidak penting juga untukmu," ucap