Mengusir Rangga

1713 Kata

Farah dengan langkah lesu keluar dari kamarnya, merespons panggilan Tante Rami untuk makan malam. Matanya memindai ruangan, jatuh pada sosok Rangga, adik Om Maven yang masih berada di rumah. Farah merasa jantungnya berdebar, mengingat kejadian-kejadian sebelumnya. "Kau datang, Farah," suara Tante Rami merdu memecah keheningan. Farah mengangguk, berjalan menuju meja makan yang telah disiapkan. Ia memilih kursi di sebelah Rangga, tak sengaja, atau mungkin dengan sengaja, duduk tepat di hadapan Om Maven. Suara gesekan piring memecah keheningan saat mereka mulai menyantap makanan. Farah merasakan ketegangan di ruangan itu, terutama ketika kakinya tanpa sengaja menyentuh kaki Om Maven di bawah meja. "Farah, sambal apa yang kau inginkan?" Rangga bertanya, suaranya lembut dan ramah. Farah ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN