Maya kini terpaksa berada di dalam berada di dalam mobil Arga untuk membicarakan sesuatu yang Arga lihat tadi, sedangkan ia sudah membiarkan Kinan dan Ibra untuk pulang. Maya lagi-lagi harus menyelesaikan urusannya sendiri. “Jadi kita berdua sama-sama pendosa kan, May? Sama-sama pengkhianat tapi berbeda jalan yang dilalui.” Arga membuka pembicaraan. Maya langsung menyipitkan matanya menatap Arga tidak suka. Dia benar-benar menahan diri untuk tidak menampar mantan kekasihnya itu. “Jangan samakan aku dengan kamu. Karena kamu jelas tidak tahu cerita sebenarnya.” Ucap Maya dengan tegas. Arga sontak tertawa. “Oke, jadi bisa beritahu alasannya sampai suami sahabat tercintamu itu mengaku sebagai kekasih kamu?” “Aku dan Ibra sudah berhubungan sebelum Ibra mengenal Kinan!” Maya kini benar-be

