Setelah acara makan dadakan, yang dibuat Roy. Kebetulan Pak Bayu, juga telah meninggalkan ruang rapat. Kini Bumi lebih leluasa berbicara dengan tangan kanannya itu, karena ia tidak ingin membuang waktu untuk memberi pelajaran pada orang-orang telah menjebaknya kemarin malam. "Roy!" panggil Bumi dengan suara dingin. "Iya, Bos." Roy seketika mendekat, dan mendengar apa yang dikatakan Bos-nya tanpa mencela ucapan Bumi. Bumi belum lupa dengan peristiwa malam bersama Liana, kini dalam hatinya timbul dendam pada Liana, wanita licik, serta teman-temannya yang berani membuatnya menjadi seolah pria berengsek. Padahal ia sama sekali tidak pernah merasa berbuat salah, atau pun melakukan kesalahan pada Liana. "Cari tahu dua pria yang bersama w************n itu, aku ingin sebelum wanita licik itu