“Hubunganmu dengan papanya Alessya?” Bibir Atlantis tetap saja tidak bisa untuk berhenti mencari tahu. Ia begitu penasaran kepada sosok ayah Alessya. Ayana yang baru bergegas meraih sebotol air minum, refleks mematung. “Itu anak ... meski anak kamu, ... kok malah mirip aku ya?” ucap Atlantis yang entah kenapa jadi merasa sangat berat. Dalam diamnya, Ayana juga merasa tak kalah berat. Dadanya seolah bergemuruh hebat, sesak, tapi juga ngilu dan membuatnya kesulitan mengontrol emosi untuk beberapa saat. “Mungkin Pak Atlantis salah lihat. Alessya sangat mirip dengan masa kecil saya,” ucap Ayana berusaha setenang mungkin. “Kemarin, kami ada setengah jam di alfa. Aku memperhatikannya, dan bahkan dia juga tipikal ngeyel sepertiku—” Jawaban tersebut terlontar begitu saja dari bibir Atlantis.