Jika biasanya Carolin akan sangat berisik, tapi kali ini wanita itu benar-benar terlihat begitu pendiam. Sudah beberapa kali Marchel melirik-lirik ke arah istrinya itu tapi dia tidak sekalipun menengok ke arahnya. Seolah jalanan lebih indah dari apapun. "Kita sudah sampai, ayo turun!" Wanita itu menurut saja tanpa banyak membantah. Dalam hati Marchel tertawa sebab tampak jelas olehnya wajah Carolin memerah. "Kamu mau ikut aku masuk ke dalam apa tunggu di kedai es krim?" Akhirnya untuk pertama kalinya setelah adegan dewasa yang hampir saja terjadi, Carolin menatap Marchel dengan wajah merah merona yang entah kenapa membuat jantung Marchel berdebar. "Aku nunggu di kedai es krim aja boleh?" Ucapnya yang di angguki Marchel. "Jangan kemana-mana sampai aku kembali oke!" Ucap Marchel