Yoana melangkah dengan cepat menuju meja tempat Rehan dan dua teman lelaki mereka duduk. Wajahnya tampak tegang, tidak seperti biasanya. Dia menatap kosong ke arah gelas minum yang ada di meja, lalu dengan cepat mengambil satu gelas dan meminum isinya tanpa banyak bicara.
Rehan yang melihat sikap Yoana yang berbeda dari biasanya langsung menatapnya dengan penuh perhatian. "Ada apa, Yoana? Sepertinya ada yang mengganggumu," katanya sambil menaikkan alis, mencoba mencari tahu.
Yoana menghela napas panjang, meletakkan gelas kosong itu di meja, dan mengusap wajahnya dengan frustrasi. "Aku merasa bersalah," katanya, suara seraknya terdengar jelas. "Aku terlalu kasar dengan Laura tadi di luar. Aku tak seharusnya mengatakan hal-hal seperti itu."
Rehan mengerutkan kening, bingung. "Apa yang kam
