Bab 54. Dia yang Pergi

1305 Kata

"Sabar, Yang. Kita doakan semoga Anggia segera sadar." Sadewa mengelus rambut sang istri yang bersandar di bahunya. Mereka sedang berada di rumah sakit setelah mendengar kabar bahwa Anggia koma. "Aku takut dia kenapa-napa, Mas. Bagaimana dengan bayinya kalau sampai Anggia tidak bisa bertahan? Bayi itu pasti membutuhkan sosok seorang ibu. Dan kalau Anggia--" Tangis Ayuna pecah. Tidak kuasa melanjutkan ucapan mengingat betapa mirisnya nasib sang adik. Seharusnya kini Anggia sedang berbahagia atas kelahiran bayi cantiknya, tetapi justru masih harus berjuang di antara hidup dan mati karena kondisinya. "Hei, jangan bicara seperti itu. Kita memang belum tahu apa yang akan terjadi pada Anggia nanti. Tapi kita harus tetap optimis kalau dia pasti sembuh. Ingat, Yang. Kamu juga sedang hamil. Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN