Bab 45. Bertemu Airin

1462 Kata

Anggia kewalahan menenangkan Prita yang histeris. Ia memanggil perawat untuk membantunya agar sang Mama bisa tenang kembali. Kondisi Prita yang seperti itu pasti membuatnya sangat terpukul. Kehilangan satu kaki mengakibatkan Prita cacat seumur hidup. "Kembalikan sebelah kakiku." Racauan Prita masih terdengar sebelum kesadarannya benar-benar menghilang. Perawat terpaksa menyuntikkan obat penenang agar Prita tidak histeris lagi. Anggia terduduk lemas di sofa setelah memastikan mamanya tenang. Istri Raga tersebut memijat pelipis yang terasa pening sebab semalaman menjaga sang Mama. Ah ... di saat seperti ini, entah pada siapa ia harus berkeluh kesah. Raga memang kerap kali menenangkan dan menguatkannya, tetapi Anggia tahu bahwa pria itu hanya kasihan padanya. Salma dan Ayuna pun sering

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN