Bab 50. Tentang Luka

1546 Kata

"Kedatanganku ke sini adalah untuk ... meminta maaf pada Mbak Salma." Prita memberanikan diri memulai pembicaraan. Tatapan Salma yang lekat, juga Bram yang menatapnya dengan raut tak bersahabat, membuatnya sedikit gugup dan was-was. Ia menoleh pada Anggia yang menggenggam tangannya. Sang putri mengangguk dan tersenyum seolah berkata semuanya akan baik-baik saja. "Mungkin sudah sangat terlambat untuk aku mengucapkan kata itu. Aku sudah terlalu sering menyakiti Mbak Salma. Tapi ... aku hanya ingin hidup tenang di sisa usiaku yang entah berapa lama lagi. Mungkin setelah meminta maaf, andai Tuhan mengambil nyawaku pun, aku sudah siap." Salma menghela napas panjang. Jujur saja, melihat kondisi Prita yang sekarang telah membangkitkan rasa iba untuk mantan madunya tersebut. Namun, ia bukan ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN