103. PERMINTAAN BISMA

1342 Kata

Perlahan, mata Bisma terbuka. Lelaki itu tampak seperti linglung, mencoba mengingat kembali di mana sekarang dirinya berada. Hingga akhirnya dia menyadari kehadiran Ivan di sampingnya. Ivan sendiri tampak bahagia melihat Bisma sadar. Dia ingin memberitahu Destina soal ini, tetapi Bisma menggeleng pelan sebagai isyarat kalau dia tidak mengizinkan Ivan melakukan itu. “Biarkan Destina makan dengan tenang, Ivan.” Bisma berkata dengan suara yang sangat lirih, nyaris tak terdengar. Beruntung Ivan bisa mendengar kalimat yang diucapkan oleh Bisma dengan sangat baik. “Dia memang tidak memperhatikan dirinya semenjak kamu sakit, Bisma. Aku juga khawatir terhadap kondisi tubuhnya, juga anak kita.” Ivan menanggapi ucapan Bisma sambil memandang Destina dari sudut matanya. “Aku sangat bersyukur karena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN