Mata kamu itu indah. Dan aku cuma mau, kedua mata ini, kamu siapin buat natap aku. Bukan natap lantai keramik! __LangitSenja__ *** "Bisa lebih hati-hati!" Anggia membelalakan kedua matanya. Ketika dirinya kini sudah berada di dalam dekapan kedua lengan kokoh itu. Owh, Anggia saat ini seperti sebuah arca miring yang tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak ada pilihan, kalau gerak pasti jatuh. Kalau diam saja, ia pasti akan terus berada di dalam pelukan laki-laki yang beberapa hari ini selalu ia kutuk. "Nyamankan ada dipelukan aku?" Sangat menyebalkan. Anggia perlahan menegakan dirinya. Tapi... "Argghh!" Kakinya memang sedang tidak bisa diajak kompromi. "Kenapa?" Langit membantunya kembali, "...kaki kamu kenapa?" tanya nya agak serius. "Aku tadi keseleo." Jawab Anggia d