"Kak Langit apaan sih?" Dan saat ini kedua remaja itu sedang berada di taman belakang sekolah. Anggia sangat kesal, pada sikap Langit yang terlalu mengaturnya itu. "Aku enggak suka dia pegang-pegang kamu enggak jelas kaya gitu!" "Dia itu enggak seperti yang kakak pikirin. Kakak salah besar, kalau ngira dia macem-macem sama aku!" "Lah, terus tadi dia ngapain coba kalau bukan macem-macem?" "Kak, Rafka itu beda dari yang lain!" "Iya, beda dari aku, karena lebih seger, gitu? Kamu suka cowok yang lebih muda dari kamu, iyakan?" Ya Tuhan! Anggia menepak kepalanya kuat, rasanya pembicaraannya tidak akan berakhir kalau laki-laki itu terus seperti itu. "Kamu dengerin aku, dia itu masih ingusan banget, mana bisa kamu jadiin dia pacar kamu. Pilih-pilih dong, kalau jadi pasangan! Jangan yan