“Ada urusan apa Bibi bertiga ke sini? Kamar hotelnya kurang mewah?” sambar gue seraya merangkul Nina. Sementara itu Ateu menyeringai sinis pada mereka kemudian meninggalkan kami berlima. “Siapa tau ada yang bisa kami bantu, Yo,” ujar Bi Mida. Asli muak banget gue ngelihat mereka, terutama Bi Mida ini yang bener-bener ngga punya malu dan ngga kenal sungkan. “Bibi bertiga ngga ke sini, itu baru namanya ngebantu Rio.” “Kita ini keluarga, Yo. Kami juga sudah minta maaf sama kamu. Kami khilaf kemarin itu. Lagipula, Bibi bertiga begitu kan karena kalian kayak ngga menganggap kami. Bukan berarti ....” “Bacot lo! DIAM!” sentak Nina lagi. “Kamu kok jadi kasar banget sih, Nin?” Bi Arjani ngga terima. “Kenapa emangnya? Gue kaya sekarang. Orang kaya mah bebas! Kalau lo ngga suka, pergi aja

