Author’s POV Gifar memapah Rania yang mabuk berat. Bibirnya terus meracau menyebut nama Kendra. Bukan sekali ini Rania mabuk berat begini. Sampai pagi nanti pasti bakal hang over. Kalau sudah begini Gifar pun tak berani meninggalkannya sendiri. Sudah pasti esoknya Gifar yang akan repot mengecek keperluan terapi dan mengawasi jalannya terapi karena Rania dipastikan akan bangun kesiangan dan telat berangkat ke therapy center. Rania memang jarang mengajar, dia hanya menjadi terapis khusus untuk Gara, tentu saja dalam rangka mengambil hati Kendra dan ibunya. Selain mengelola therapy center, Rania adalah satu-satunya ahli waris papanya yang memiliki perusahaan minuman ringan yang cukup besar di Indonesia. Rania juga memiliki beberapa apartermen yang disewakan. Sudah bisa dibayangkan, betapa ta

