Secara kompak, seluruh penonton bergemuruh heboh, menyoraki Paul yang telah mematahkan dua tangan Yuna yang merupakan salah satu pahlawan bimbingannya di hadapan semua orang. Sangat brutal, kejam, dan mengerikan. Setiap mentor yang menonton pertandingan itu jadi meneguk ludahnya dalam keheningan, tidak menyangka Paul dengan gilanya menyakiti pahlawannya tanpa ampun sama sekali, gaya dan watak lelaki beringas itu tidak mirip dengan para mentor pada umumnya, sehingga mereka semua jadi merasa aneh menyaksikan mentor ganas yang berasal dari Madelta tersebut. “SIAPA SANGKA PAUL BAKAL MELAKUKAN ITU PADA PAHLAWANNYA SENDIRI,” Roswel kembali bersuara setelah dari tadi hanya menonton dalam diam. “BAGAIMANA MENURUT ANDA-ANDA SEKALIAN? APAKAH CARANYA TERLALU BERLEBIHAN? ATAU MEMANG SEHARUSNYA BEGITU