Masih berada di ruangan penuh bunga, Yuna dan Raiga histeris saat Zapar seenaknya berprasangka bahwa mereka berdua pernah melakukan hubungan badan hanya karena gadis keriting itu mengatakan bahwa rahimnya diobrak-abrik. Zapar hanya menyimpulkan sesuatu yang ada di pikirannya dan segera melontarkannya pada mereka berdua, tapi dia terkejut karena sepertinya itu adalah sebuah kesalahpahaman. Namun, Zapar tersenyum untuk berpura-pura pada mereka bahwa dirinya masih salah paham. “Ada apa? Aku tidak salah, kan?” cibir Zapar, menggaruk lehernya dengan santai. “Dari perkataanmu saja,” Zapar menyudutkan pandangannya pada Yuna. “Kau jelas-jelas bilang bahwa rahimmu diobrak-abrik oleh Raiga, lantas jika bukan b*********a, kalian melakukan apa?” “TUTUP MULUTMU! k*****t!” raung Raiga dengan mengat