“Jangan gila kamu, Van! Saya benar-benar akan berteriak.” Azkia melontarkan peringatannya dengan geram. Alih-alih terintimidasi dengan seruan Azkia, Elvano justru lebih mempersempit jaraknya dengan Azkia sampai d4d4nya hampir menyentuh d4d4 wanita itu. Dan ketika kedua tangan Elvano menekan dinding di samping tubuh Azkia, mengurungnya, saat itulah Azkia merasa dirinyalah yang sedang terancam bahaya. “Vano, tolong—” “Saya nggak akan ngapa-ngapain kamu kalau kamu kooperatif,” potong Elvano yang berbicara persis di telinga Azkia. “Just be a good girl,” ancamnya kemudian. “O-oke.” Azkia menelan ludah. Dalam sekejap semua suara di ruangan itu menjadi hilang. Kini, hanya detak jantungnya yang memenuhi telinga. Tanpa disadari, tubuhnya pun mulai gemetaran. Azkia tahu persis seperti apa Elva

