37. Dia Menantu Saya!

1326 Kata

Hampir jam empat pagi Fattan masih terjaga. Setelah berbicara banyak dengan Ary, akhirnya Fattan tau betapa tersiksanya Azkia menjalani pernikahan dengan Elvano. Dia tidak bisa lagi mendesak Azkia untuk memaafkannya. Toh, semua kepahitan yang dialami wanita itu akibat ulahnya. Fattan memandangi wajah Azkia yang sedang berbaring di tempat tidur khusus penunggu. Goresan lelah dan marah di wajah wanita itu tidak tampak lagi. Fattan melihat ketenangan dalam tidur Azkia. Seketika hatinya meronta ingin memeluk wanita itu untuk mengungkap maafnya lagi. Akan tetapi, keadaan hanya bisa membuatnya mengecup ringan dahi Azkia. Sampai pagi datang akhirnya Fattan tetap terjaga. “Kamu tidak pulang?” tanya Azkia ketika melihat Fattan masih duduk di sofa. “Tidak. Saya tidak bisa pergi saat kamu masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN