Aksa menarik sudut bibirnya, ketika ia sampai ditempat yang dimaksud Daren. Sebuah bangunan mercusuar tua, menjulang tinggi di hadapannya. "Dia masih menyukai tempat tinggi dan sunyi rupanya." Gumamnya pelan. Selangkah demi selangkah ia menaiki anak tangga yang terbuat dari besi. Mungkin dulu bangunan ini menjadi salah satu primadona atau menjadi daya tarik tempat ini, terbukti dari banyaknya tulisan-tulisan tangan jahil bertebaran di sepanjang dinding. Aksa sampai di puncak tertinggi mercusuar. Tidak ada penerangan yang tersedia, ia hanya mengandalkan cahaya bulan dan sorot lampu kapal dari kejauhan. Daren memberitahunya melalui pesan singkat, jika sebentar lagi Elea akan tiba. Momen yang paling Aksa tunggu-tunggu namun juga sekaligus momen yang paling membuatnya merasa gugup. Ia sa