"Minum dulu,," Revan menyodorkan gelas berisi air putih untuk Elea. Elea sudah tidak menangis hebat, namun isak nya masih terlihat jelas dengan sorot mata sayu dan sembab. "Dad ingin tau apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian berdua. Dad tau kamu pasti merasa bersalah dan kecewa, namun Dad tidak bisa mengambil keputusan tanpa penjelasan dari kalian terlebih dahulu." Revan meraih jemari Elea, menggenggam tangannya yang terasa dingin. "Mau cerita hari ini?" Revan menatap kedua bola mata Elea dengan sangat lembut, menunggu Eela bercerita. "Aku hanya ingin bercerai." Ucapnya lemah, sambil menunduk. "Ada alasan yang bisa Dad mengerti?" "Aku dan Aksa tidak benar-benar saling mencintai," lirih Elea. Revan hanya bisa menghela lemah. Sejujurnya hal seperti ini sudah bisa ia duga s