Pagi ini Raven bangun lebih awal dibanding Nana. Istri kecilnya itu terlihat damai, menempel di tubuh Raven seperti koala. Raven tersenyum geli. Jika dalam keadaan sadar mana mau Nana menempel begitu. Tidak tahan, Raven mengecup dua kelopak mata Nana yang tertutup. Memandangi wajah Nana seperti ini, tidak pernah sedikitpun membuat Raven bosan. Nana selalu cantik, bukan jenis cantik yang berlebihan. Nana juga lembut dan pemalu, membuat Raven selalu tidak ingin jauh. Beruntung mereka sudah menikah sekarang sehingga Raven bisa berdekatan sesukanya dengan Nana tanpa ada halangan dosa. “Mas nggak tidur?” Tanya Nana serak. Kemudian semakin membenamkan wajahnya ke d**a Raven. Membuat Raven tersenyum geli. Jika di kasur Nana masih mau berdekatan begini, tapi kalau di luar pasti tidak mau. Nana t